![]() |
| Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan, membuka acara rilis Berita Resmi Statistik (BRS). |
Pekanbaru, riauantara.co | Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan, membuka acara rilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang membahas angka inflasi, nilai tukar petani (NTP), serta luas panen dan produksi padi di Riau. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Senin (3/3).
Dalam kesempatan tersebut, Ikhwan Ridwan menyampaikan bahwa Provinsi Riau berhasil menutup tahun 2024 dengan tingkat inflasi yang sangat terkendali, yakni hanya sebesar 1,25 persen (year-on-year). Ia menilai capaian ini sebagai prestasi penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Untuk mempertahankan stabilitas inflasi, Ikhwan menegaskan perlunya langkah konkret dari seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga kestabilan harga barang. Ia juga menekankan pentingnya peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam memastikan harga tetap stabil dan kelancaran distribusi barang di pasar.
"Sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat Riau masih berasal dari luar provinsi. Oleh karena itu, pengendalian inflasi tidak hanya bergantung pada kebijakan lokal, tetapi juga memerlukan kerja sama antar daerah," jelasnya.
Ikhwan juga menggarisbawahi pentingnya penguatan TPID dalam memastikan pasokan barang tetap tersedia dan harga tidak melonjak, terutama menjelang momen tertentu seperti bulan Ramadan dan hari besar lainnya.
Selain inflasi, rilis data statistik juga menyoroti nilai tukar petani (NTP), yang menjadi indikator penting bagi kesejahteraan petani di Riau. Ikhwan menekankan bahwa sektor pertanian masih menjadi sumber penghidupan utama bagi sebagian besar masyarakat Riau.
"Jika nilai tukar petani meningkat, itu berarti ada perbaikan kesejahteraan petani dan daya saing produk pertanian kita," ujarnya.
Ia berharap data yang dirilis oleh BPS dapat menjadi acuan dalam perumusan kebijakan yang lebih berpihak pada sektor pertanian. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani di Riau.
(kmo/rd)


Komentar