![]() |
Program REDD+ (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation) secara resmi diluncurkan pada Kamis (8/5/2025) di Indonesia. |
Pekanbaru, riauantara.co | Program REDD+ (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation) secara resmi diluncurkan pada Kamis (8/5/2025) di Indonesia.
Program global yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini bertujuan memberikan insentif bagi negara berkembang yang berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama dari deforestasi dan degradasi hutan.
Peluncuran REDD+ turut disertai dengan inisiatif GREEN for Riau (Growing Resilience through Emissions Reductions, Community Empowerment and Ecosystem Restoration for a Nurturing Future), sebagai bagian dari upaya memperkuat agenda Riau Hijau. Inisiatif ini menjadi momentum penting dalam mempercepat aksi nyata pengurangan emisi di tingkat lokal.
Staf Ahli Bidang Perubahan Iklim Kementerian Kehutanan RI, Haruni Krisnawati, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Provinsi Riau dalam mendukung pengurangan emisi global.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Kami berharap melalui GREEN for Riau, inisiatif ini dapat mempercepat kinerja penghijauan di tingkat nasional. Ini bukan hanya soal menjaga hutan tetap asri, tapi juga tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Taufiq OH, menegaskan kesiapan Pemprov Riau dalam mendukung pelaksanaan REDD+ dan GREEN for Riau.
Menurutnya, Riau memiliki potensi besar sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam untuk menjadi pionir pembangunan rendah emisi.
"Riau akan memantapkan langkah mewujudkan provinsi rendah emisi dan memperkuat komitmen ini. Bersama kita buktikan bahwa adat dan ilmu dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian kearifan lokal," tegas Taufiq.
(kmo/rd)
Komentar