 |
| Dari total 83 kelurahan, sebanyak 50 di antaranya kini telah menjalankan sistem LPS aktif. |
Pekanbaru, riauantara.co | Pemerintah Kota Pekanbaru terus memperkuat strategi pengelolaan sampah dengan mendorong operasional Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di tingkat kelurahan. Dari total 83 kelurahan, sebanyak 50 di antaranya kini telah menjalankan sistem LPS aktif, yang memungkinkan pengangkutan sampah langsung tanpa harus menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di pinggir jalan.
"LPS yang sudah berjalan kini tidak lagi membuang sampah di TPS liar. Sampah langsung dikirim ke lokasi yang telah ditentukan, seperti depo transfer atau TPS resmi. Khusus wilayah Rumbai, armada LPS bahkan langsung membawa sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) 2 Muara Fajar," kata Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar.
Namun, di tengah upaya penertiban ini, Pemko masih menghadapi tantangan berupa aktivitas angkutan sampah ilegal. Modus yang digunakan cukup meresahkan, oknum pengangkut sampah liar memungut iuran dari warga, namun membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
"Kami telah mengamankan beberapa pelaku angkutan ilegal dalam beberapa minggu terakhir. Bahkan, semalam kami kembali menangkap sebuah becak motor yang membuang sampah sembarangan. Mereka tidak terdaftar dalam sistem LPS," tegas Markarius.
Pemko menegaskan akan bertindak tegas terhadap pelanggaran seperti ini dan mengimbau warga untuk beralih sepenuhnya ke layanan LPS yang resmi.
"Kalau semua kelurahan sudah menjalankan LPS secara maksimal, maka permasalahan sampah di Pekanbaru bisa kita tuntaskan. Saat ini masih ada 33 kelurahan yang sedang dalam tahap persiapan, dan target kami bulan ini seluruhnya sudah beroperasi," tutupnya.
(kmo/rd)
Komentar