Selenggarakan Acara ''Ngobrol Keselamatan'' Jasa Raharja Ajak Pakar Transportasi serta Perwakilan Kementerian dan Lembaga Bahas Program Indonesia Menuju Zero ODOL | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Selenggarakan Acara ''Ngobrol Keselamatan'' Jasa Raharja Ajak Pakar Transportasi serta Perwakilan Kementerian dan Lembaga Bahas Program Indonesia Menuju Zero ODOL

Senin, 09 Juni 2025 | 13:44 WIB




Jakarta,riauantara.co| – Jasa Raharja, BUMN yang menjadi wakil negara dalam

memberikan perlindungan dasar kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan,

menggelar acara Ngobrol Keselamatan dengan Pakar Transportasi di Kantor Pusat

Jasa Raharja, Jakarta, pada Rabu sore (4/6/2025). Diskusi ini menjadi ruang

bertukar gagasan lintas sektor untuk mendukung program nasional Indonesia

Menuju Zero Over Dimension and Overload (ODOL).


Program Zero ODOL merupakan kebijakan strategis pemerintah dan Polri untuk

menghapuskan praktik kendaraan yang melebihi dimensi dan muatan yang

ditentukan dalam regulasi. Kendaraan ODOL diketahui menjadi penyebab utama

kerusakan jalan, kecelakaan lalu lintas, dan inefisiensi logistik. Korlantas Polri

bersama pemerintah dan para stakeholder berkomitmen menerapkan

langkah-langkah bertahap seperti edukasi, sosialisasi, penindakan, hingga

normalisasi kendaraan. Target besar dari program ini adalah tercapainya Zero ODOL

secara nasional pada tahun 2025.


Acara diskusi yang berlangsung secara terbuka dan konstruktif ini dibuka oleh Plt

Direktur Utama Jasa Raharja Rubi Handojo dan dimoderatori oleh Ketua Inisiatif

Strategi Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas. Hadir dalam acara ini Kakorlantas

Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, SH, M.Hum beserta jajarannya, Direktur

Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan

Rudi Irawan, Direktur Utama Jasa Marga Rivan A. Purwantono, perwakilan dari

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Komite Nasional Keselamatan Transportasi

(KNKT), akademisi, serta asosiasi dan forum transportasi nasional.


Saat membuka acara, Plt Direktur Utama Jasa Raharja Rubi Handojo, yang

didampingi oleh Direktur Operasional Dewi Aryani Suzana serta Direktur Kepatuhan

dan Manajemen Risiko Harwan Muldidarmawan, menyampaikan komitmen Jasa

Raharja untuk mendukung segala upaya menuju transportasi yang lebih aman dan

berkelanjutan, termasuk Indonesia Menuju Zero ODOL.

“Saya ucapkan selamat datang dan mudah-mudahan hasil obrolan ini bisa

ditindaklanjuti. Kami dari Jasa Raharja akan menerjemahkan hasilnya dan

melakukan persiapan di jajaran kami untuk bisa mendukung kegiatan ini. Insya Allah

akan memberikan dampak bagi keselamatan bertransportasi,” ujar Rubi.


Diskusi ini membahas tantangan dan peluang dalam mengatasi persoalan

kendaraan ODOL, yang menjadi sumber utama kerusakan infrastruktur jalan,

pemborosan energi, dan meningkatnya risiko kecelakaan lalu lintas. Perwakilan

BPJT yang juga akademisi, Sonny Sulaksono Wibowo, menekankan pentingnya

regulasi dan edukasi kepada pengemudi sebagai salah satu titik lemah dalam

penanganan ODOL.

“Solusi kendaraan ODOL itu harus berangkat dari road map yang jelas. Yang sudah

dilakukan Kakorlantas itu luar biasa dengan melakukan pendataan. Tapi akar

masalah ODOL ada di pengemudinya juga. Pemahaman mereka tentang packaging

barang dan bagaimana membawa barang-barang berbahaya masih sangat rendah.

Ternyata tidak ada regulasi secara khusus untuk pengangkutan B3. Ini juga harus

dipikirkan,” ungkap Sonny.


Sementara itu, Ketua Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Andyka Kusuma menyoroti pentingnya penyusunan road map yang terukur dan

berorientasi pada dampak sosial-ekonomi.

“Keselamatan terkait kendaraan ODOL ini memang perlu di-highlight dan akhirnya

road map-nya terlihat pada hari ini. Kerugian akibat kendaraan ODOL bukan hanya

materi, tapi accident cost juga menjadi parameter, baik secara ekonomi dan secara

sosial. Jadi angka-angkanya mungkin berkali lipat dari apa yang terdapat dalam

laporan kepolisian. Menurut penelitian, potensi yang hilang secara ekonomi itu

sekitar 9 miliar jika ada anggota keluarga di usia 40-an tahun yang meninggal,”

jelasnya.


Sebagai penutup diskusi, moderator Ki Darmaningtyas menyampaikan apresiasi atas

kelancaran diskusi dan optimisme dari para peserta dalam mendukung program

Indonesia Menuju Zero ODOL. Ia pun mengusulkan penyusunan buku putih sebagai

panduan kolektif lintas sektor untuk solusi penertiban ODOL.

“Kita perlu membuat buku putih untuk penertiban kendaraan ODOL. Masing-masing

yang hadir akan menulis tentang penertiban ODOL dari perspektifnya, tapi lebih

kepada solusinya. Dalam satu bulan ke depan, saya harap semua tulisan sudah

masuk. Buku ini akan menjadi bagian dari yang kita sosialisasikan,” ungkapnya.


Jasa Raharja percaya bahwa sinergi antarlembaga, akademisi, dan praktisi

merupakan kunci untuk mewujudkan transportasi jalan yang lebih aman dan nyaman

bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, Jasa Raharja menegaskan komitmennya

untuk berkontribusi aktif dalam mendorong kebijakan yang berorientasi pada

keselamatan dan keberlanjutan.(*)

Bagikan:

Komentar