 |
| Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Provinsi Riau pada Senin, 23 Juni 2025. |
Pekanbaru, riauantara.co | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Provinsi Riau pada Senin, 23 Juni 2025.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada sore hingga malam hari. Pasalnya, sejumlah wilayah diperkirakan akan diguyur hujan lebat yang disertai petir dan tiupan angin kencang.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yudhistira menjelaskan bahwa sejak pagi hari kondisi cuaca di Riau didominasi oleh kabut dan awan, dengan hujan ringan hingga sedang telah terjadi di beberapa daerah seperti Kampar, Siak, Pelalawan, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, serta Kota Dumai.
"Pada siang hingga sore hari, potensi hujan ringan masih terjadi secara lokal di beberapa wilayah seperti Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Kampar, dan Kuantan Singingi. Malam harinya, curah hujan diprediksi kembali turun dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir," ungkap Yudhistira.
Memasuki dini hari, kondisi cuaca diprediksi tetap berawan dan berkabut, namun tanpa potensi hujan yang signifikan.
Meski begitu, BMKG tetap mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir terkait potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada sore dan malam hari.
Suhu udara di Riau diperkirakan berada pada rentang 23,0 hingga 33,0 derajat Celsius dengan kelembapan udara mencapai 50–98 persen. Sementara arah angin bertiup dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 10 hingga 30 km per jam.
Untuk kondisi perairan, BMKG menyebut gelombang laut di wilayah Provinsi Riau masih relatif aman dengan ketinggian berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter, tergolong dalam kategori rendah.
(kmo/rd)
Komentar