Gubernur Riau dan Menteri LH Bersatu Menata Kembali Taman Nasional Tesso Nilo | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Gubernur Riau dan Menteri LH Bersatu Menata Kembali Taman Nasional Tesso Nilo

Senin, 14 Juli 2025 | 09:02 WIB
Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan ke Satuan Tugas Pemulihan Penertiban Kawasan Hutan (PKH).
Pelalawan, riauantara.co | Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan ke Satuan Tugas Pemulihan Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dengan satu misi penting: mengembalikan fungsi ekologis Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Dalam kunjungan ke Posko Taktis TNTN di Pelalawan, Minggu (13/07) kemarin, Gubernur Wahid menyampaikan apresiasinya kepada seluruh elemen yang telah bekerja di lapangan. Ia menegaskan bahwa upaya penertiban kawasan hutan bukanlah perkara mudah dan membutuhkan kerja sama semua pihak.

"Saya sangat menghargai kerja keras Satgas PKH dan seluruh pihak yang terlibat. Kita berharap proses ini terus berjalan lancar tanpa menimbulkan konflik sosial," ujar Wahid.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025, yang menekankan pentingnya menjaga kawasan konservasi seperti TNTN. 

Menurutnya, langkah ini tak hanya soal menjaga hutan, tapi juga soal memastikan kebijakan negara terlaksana dengan tetap memperhatikan hak masyarakat.

"Negara punya kewajiban menjaga kawasan ini, namun kita juga harus hadir memberi keadilan bagi masyarakat sekitar," jelasnya.

Gubernur juga mengimbau warga agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba menggagalkan penertiban. Pemerintah, katanya, tengah mencari solusi terbaik yang tidak merugikan masyarakat.

"Jangan takut untuk didata, jangan mudah terhasut. Pemerintah hadir untuk mencarikan jalan keluar yang adil," tegasnya.

Sementara itu, Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq menekankan bahwa TNTN harus dikembalikan pada fungsi utamanya sebagai kawasan konservasi.

TNTN, kata dia, merupakan habitat penting bagi spesies langka seperti gajah dan harimau Sumatera.

"Tesso Nilo harus direstorasi tanpa merugikan pihak manapun. Fungsi konservasinya harus dipulihkan," tutup Menteri Hanif.

(kmo/rd)
Bagikan:

Komentar