Tiga Hari Terombang-ambing di Laut, Korban Kapal Nelayan Diselamatkan di Tengah Dua Tragedi Karam | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Tiga Hari Terombang-ambing di Laut, Korban Kapal Nelayan Diselamatkan di Tengah Dua Tragedi Karam

Kamis, 27 November 2025 | 16:06 WIB
Gelombang tinggi disertai badai hebat menyebabkan dua kapal karam dalam waktu berdekatan.
Pekanbaru, riauantara.co | Selat Malaka kembali menunjukkan betapa ganasnya perairan strategis tersebut. Gelombang tinggi disertai badai hebat menyebabkan dua kapal karam dalam waktu berdekatan, sebuah tragedi maritim yang memicu operasi penyelamatan besar-besaran.

Kepastian insiden itu disampaikan Kapten RB 218 SAR Dumai, Leni Tadika, yang membenarkan adanya dua kasus kapal tenggelam akibat cuaca ekstrem. Beruntung, tujuh orang berhasil ditemukan selamat berkat respons cepat Unit SAR Dumai yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut.

"Benar, ada dua kejadian kapal karam karena gelombang tinggi. Total ada tujuh korban yang kita evakuasi, satu dari kapal nelayan dan enam dari kapal kargo," jelas Leni saat dikonfirmasi pada Kamis (27/11/2025).

Meski lokasi kecelakaan berada di perairan Belawan, Sumatera Utara, operasi penyelamatan dilakukan oleh tim gabungan dari Dumai.

Satu kisah paling dramatis datang dari korban kapal nelayan. Ia ditemukan setelah tiga hari bertahan di laut, terombang-ambing sendirian setelah kapalnya dihantam badai dan hilang kontak. Identitas korban selamat itu telah dikonfirmasi, namun jumlah kru lain yang hilang masih belum diketahui.

Korban nelayan ini berhasil diselamatkan oleh Kapal Delta Amazon, kapal dagang yang sedang berlayar dari Singapura menuju Oman.

Tak jauh dari lokasi tersebut, musibah lainnya terjadi. Sebuah kapal kargo bermuatan ikan segar dengan rute Belawan–Malaysia juga karam diterjang ombak besar. Enam kru kapal tersebut terapung-apung tanpa daya sebelum akhirnya ditemukan oleh Kapal LNG Saturn, yang kebetulan juga berada dalam rute pelayaran dari Singapura menuju Oman.

Dua temuan korban oleh kapal internasional ini menunjukkan pentingnya solidaritas maritim global dalam menyelamatkan nyawa di laut lepas.

Menerima informasi adanya korban ditemukan, Unit SAR Dumai bersama TNI AL Dumai segera bergerak menuju titik koordinat. Tim gabungan mengevakuasi para korban dari Kapal Delta Amazon dan LNG Saturn pada Rabu (26/11/2025).

"Semua korban kita jemput dari kapal penolong dan dibawa ke Unit SAR Dumai," tambah Leni.

Setibanya di markas SAR Dumai, ketujuh korban langsung menjalani pemeriksaan kesehatan mendalam oleh tim medis Lanal Dumai dan Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kondisi mereka beragam, mulai dari luka-luka hingga trauma akibat pengalaman mengerikan yang mereka alami.

"Saat ini seluruh korban berada dalam pengawasan kami, menunggu proses penjemputan dari agen kapal masing-masing," tutup Leni.

(rd/kom)
Bagikan:

Komentar