Ambulance Tak Kunjung Sampai, Warga Inhu Bawa Jenazah Anaknya Pulang Naik Sepeda Motor | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Ambulance Tak Kunjung Sampai, Warga Inhu Bawa Jenazah Anaknya Pulang Naik Sepeda Motor

Senin, 09 Maret 2020 | 20:34 WIB
RIAUANTARA.CO | INHU, - Kembali terjadi di Kabupaten Inhu. Riau warga membawah jenaza menggunakan sepeda motor, kali ini dialami oleh keluarga Karina Nur Afriza warga Blok A Deza Pelangko, Kecamatan Kelayang terpaksa membawa jenazah anaknya pulang dari puskesmas dengan mengendarai sepeda motor, padahal Mobil Ambulance terparkir dihalaman puskesmas.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum dari pihak keluarga, kejadian memilukan itu dialami, Karina Nur Afriza, warga Blok A Desa Pelangko, Kecamatan Kelayang, Minggu (8/3/2020) siang.

"Awalnya, saya  datang ke puskesmas dengan didampingi pihak keluarga (Suami)  guna persalinan, begitu anak saya lahir dinyatakan sudah meninggal dunia," kata Karina.

Hal itu tentu saja membuat Karina dan semua keluarga terpukul. Namun, semua itu merupakan takdir tuhan yang tidak mungkin untuk dirubah, walau hanya sedetik," ujar Karina.

Menerima berita duka itu, pihak keluarga memilih untuk membawa jenazah ke rumah duka. Lantaran jarak tempuh cukup jauh, maka keluarga memutuskan untuk memakai jasa ambulance yang ada di Puskesmas tersebut.

Akan tetapi, ketika hal itu disampaikan kepada pihak puskesmas, mereka mengaku sopir ambulance tidak berada di tempat, dan pihak keluarga diminta untuk menunggu.

Namun, setelah lebih dari empat jam menunggu, sopir ambulance tak kunjung datang. "Ambulance nya ada terparkir di samping puskesmas itu. Yang tidak ada itu sopirnya," ketus Karina.

Tak tahan menunggu lama, dan jenazah harus segera dikebumikan, maka keluarga memutuskan untuk membawa dengan menggunakan sepeda motor.

Sebelum meninggalkan puskesmas, salah seorang keluarga sempat tersulut emosi, namun berhasil ditenangkan oleh keluarga yang lain.

"Dengan demikian, kita minta pihak pemerintah daerah, untuk dapat membenahi dan memberikan sanksi terhadap managemen puskesmas tersebut, terutama terhadap sopir ambulance yang abai dengan tugasnya. Karena ini menyangkut pelayanan publik," rintih karina

Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Polak Pisang, Wandi dikonfirmasi, membenarkan adanya pasien bersalin yang anak nya telah meninggal dunia, namun kepala puskesmas  Polak pisang kecamatan kelayang ini membantah waktu tunggu pasien yang hingga empat jam menunggu sopir ambulans yang tak kunjung datang.

" Terkait berita ini sudah diklarifikasi dan saya telah dipanggil oleh kadis kesehatan, dan waktu tunggu supir ambulance bukan lah mencapai hingga empat jam, itu tidak benar yang benar paling hanya lima belas menit hingga dua puluh menit saja, karena keluarga pasien tak sabar menunggu , mereka membawa dengan menggunakan motor" ucap Wendi membantah,**Rido
Bagikan:

Komentar