Pertama Masuk Sekolah Bupati Inhu Yopi Kunjungi SMP 4 Rengat, Ini Yang Dilakukan Bupati | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pertama Masuk Sekolah Bupati Inhu Yopi Kunjungi SMP 4 Rengat, Ini Yang Dilakukan Bupati

Rabu, 15 Juli 2020 | 11:35 WIB

INHU, riauantara.co | Hari pertama masuk sekolah pada masa tahun ajaran baru 2020-2021 dan aktifitas belajar tatap muka setelah empat bulan belajar dari rumah, para siswa SMP di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mulai masuk sekolah. Bupati Inhu, Yopi Arianto turun langsung meninjau aktifitas belajar tatap muka yang mulai berjalan. Pada Senin (13/7/2020) pagi Yopi Arianto berkunjung ke SMPN 4 Rengat, yang juga pernah menjadi tempat Yopi Arianto menimba ilmu semasa sekolah dulu.

Pada kunjungannya, Yopi menyempatkan masuk ke dalam ruang kelas tujuh. Di dalam kelas, Yopi melihat sejumlah siswa yang masih memakai seragam merah putih, yang merupakan seragam wajib bagi anak SD. Yopi sempat menanyakan alasan siswa tidak menggunakan seragam SMP, siswa tersebut menjawab bahwa dirinya tidak memiliki seragam SMP karena tidak mampu membeli.


" Jawaban siswa tersebut menyentuh hati orang nomor satu di Kabupaten Inhu tersebut. Kemudian Yopi segera memerintahkan kepala sekolah untuk mendata siswa SMPN 4 Rengat yang belum memiliki baju seragam SMP. "‘Ada berapa orang bu, siswa yang seperti ini? Coba nanti didata dan sampaikan kepada saya. Nanti saya bantu secara pribadi," ujarnya.


Setelah didata terdapat 25 orang siswa SMPN 4 Rengat yang belum memiliki seragam SMP. Satu seragam SMP dihargai Rp 500 ribu. Yopi juga meminta nomor rekening salah seorang guru. Dalam waktu tempo satu jam, uang untuk beli baju seragam sudah dikirim. "Tolong dibelikan ya, ini dana CSR dari saya pribadi," kata Yopi.

Kepala SMPN 4 Rengat, Tiwi Royani mengucapkan terimakasih atas kepedulian Yopi Arianto. "Dananya sudah diambil, besok langsung kami belikan seragam," kata Tiwi.


Ia mengaku, bahwa rata-rata ekonomi orangtua siswa yang bersekolah di SMPN 4 Rengat berada pada level menengah ke bawah. Sehingga banyak orangtua yang kesulitan membeli seragam SMP. Meski begitu, pihak sekolah masih memperbolehkan pelajar menggunakan seragam itu menunggu orangtuanya bisa membelikan baju.**(Adv/Rido)
Bagikan:

Komentar