Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT bersama PJ Sekdako M Jamil MSi, Kepala Disketapang Alek Kurniawan MSi, Camat Rumbai Vemi saat meninjau kawasan siCANTIG |
Pekanbaru, riauantara.co | Wali kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus,
ST, MT mengharapkan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Pekanbaru terus
melakukan inovasi Terkait Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi
(siCANTIG). Orang nomor satu Pekanbaru ini menekankan perlu ada
pengembangan di lokasi tersebut.
"Hidup tanpa inovasi berarti
mati sebelum mati. Dengan demikian harus ada rencana strategis untuk
kegiatan pengembangan kawasan mandiri pangan pada Dinas Ketahanan Pangan
Kota Pekanbaru melalui inovasi siCANTIG ini," ujar Firdaus, Selasa
(27/10).
Setelah sempat meninjau kawasan siCANTIG, Firdaus
menyebutkan ada potensi besar disana. Dijelaskannya, kawasan tersebut
merupakan kombinasi perpaduan keindahan alam dan kehidupan masyarakat
dengan optimalisasi pemanfaatan potensi kawasan berluas 5 hektare.
"Destinasi
ini kedepannya bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan,
pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Diantaranya,
meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan
peternakan. Semua tersebut akan dipadukan dalam satu kawasan yang
terintegrasi yang menggambarkan mata rantai ketahanan pangan mulai dari
hulu sampai hilirnya," papar Firdaus.
Diharapkannya, kawasan
siCANTIG kedepannya mampu mendobrak daya tarik wisata tersendiri dengan
sinergitas keterlibatan masyarakat setempat. "Tentunya, melalui kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat yang memadai," sambungnya.
Terpisah,
Alek Kurniawan MSi selaku Kepala Disketapang Pekanbaru, menyebutkan,
bahwa komitmen Disketapang dalam penggarapan proyek ini sudah dituangkan
lewat pembuatan Master Plan kawasan siCANTIG
"Ya, kami telah
menyelesaikan pembuatan master plan siCANTIG, agar kedepannya hasilnya
betul-betul cantik. Jadi tidak sekedar namanya saja," ucap mantan Kabag
Humas Pemko Pekanbaru ini.
Lebih lanjut, alumnus Magister Ilmu
Administrasi dan Pengembangan SDM UR ini juga menyampaikan, dalam
kawasan tersebut akan dibangun berbagai infrastruktur yang memadai.
Yaitu, lumbung pangan, rumah pengasapan ikan, rumah jamur, gudang,
gedung pelatihan, kadang kambing dan ayam, kandang sapi, tempat ibadah,
taman, infrastruktur jalan, fasilitas parkir yang memadai, kolam ikan
dan outlet-outlet pendukung hasil pangan.
"Untuk optimalisasi
pemanfaatan lahan sampai sudut-sudut terkecil yang ada agar tepat guna.
Juga dituangkan dalam kegiatan landscaping," tambahnya.
Disinggung mengenai perkiraan estimasi proyek pengembangan siCANTIQ, Alek menjawab kurang lebih sekitar Rp24 miliar.
"Mengingat
terbatasnya dana APBD kita, pengembangan akan dilakukan secara
bertahap. Kedepannya kami akan coba jemput bola ke Provinsi ataupun ke
Pusat dan ataupun stakholder terkait lainnya untuk pemenuhan sumber
pendanaannya," pungkasnya.
(cr/red)
Komentar