Peduli Kaum Dhuafa, GERSSIH Santuni Keluarga Tak Mampu | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Peduli Kaum Dhuafa, GERSSIH Santuni Keluarga Tak Mampu

Minggu, 10 Januari 2021 | 09:16 WIB

 
RIAUANTARA.CO | Pekanbaru, - Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Ungkapan ini sangat pas bila ditujukan pada keluarga Natalia, warga Jalan Badak, Kulim Pekanbaru. Gadis berusia 3 tahun itu harus mengalami cacat seumur hidup akibat tergiling mesin batu bata yang sedang aktif.


Mendengar informasi atas musibah yang menimpa warga asal Nias tersebut, organisasi kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Sosial dan Kebersihan (GERSSIH) kota Pekanbaru mencoba mendatangi kediaman mereka, Sabtu (9/1/21).


Kedatangan Ormas binaan Wakil ketua DPRD kota Pekanbaru, Ginda Burnama ST itu, bertujuan untuk memberikan santunan terhadap mereka yang dinilai tergolong kaum dhuafa (tak mampu).


Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian, Sahabat GERSSIH merasa terpanggil dan tergerak hatinya bersama sama secara swadaya menyisihkan sebagian reski untuk disumbangkan kepada Natalie dan keluarganya. 


"Meskipun uang yang terkumpul tidak banyak, tapi semoga uang ini bisa membantu meringankan beban yang sedang dialami oleh keluarga Natalie", ucap Sekretaris GERSSIH, Khairunnas AMd didampingi sejumlah pengurus.


"Terima kasih Sahabat GERSSIH,

semoga menjadi ladang amal dan pahala bagi kita semua, amin", sambung Khairunnas saat menyerahkan santunan.


Sementara ketua GERSSIH kota Pekanbaru Ery Baskoro S.Ag mengatakan bahwa sesuai pesan pembina GERSSIH kota Pekanbaru Ginda Burnama ST, anak tersebut harus segera dibantu dan diberi pertolongan.


"Bantu anak tersebut, ringankan beban orangtuanya", ujar Ery menirukan pesan Ginda seraya menyampaikan titip salam dari Wakil ketua DPRD Pekanbaru tersebut semoga Natalia cepet sembuh.


Ery pun meminta kepada kedua orang tua Natalia untuk terus mensupport anaknya dan memberikan semangat.


Sebagaimana terungkap pada acara kegiatan bakti sosial itu, bermula saat ayah dan ibu Natalie yang merupakan buruh di sebuah pabrik batu bata milik tetangganya.


Seperti biasa pergi berangkat kerja ke lokasi yang berada tak begitu jauh dari rumah mereka. Karena Natalie kecil di rumah tak ada yang menjaga, ayah dan ibunya terpaksa membawa Natalie ke pabrik tempat mereka bekerja. 


Di pabrik, ayah dan ibu Natalie sudah sibuk dengan pekerjaan mereka sebagai buruh pembuat batu bata sehingga tidak bisa mengawasi secara penuh Natalie yang lagi asik bermain di seputaran pabrik. 


Suatu ketika, tepatnya di akhir November 2020. Saat ayah dan ibunya sedang sibuk bekerja, Natalie juga sibuk bermain di seputaran mesin penggilingan batu bata yang ada di pabrik. 


Saking asiknya bermain, Natalie kecil yang saat itu memakai baju gaun tak sadar bajunya tersangkut di mesin penggilingan batu bata yang dalam keadaan aktif/hidup.


Orang tuanya yang melihat tidak bisa membantu karena peristiwa naas tersebut hanya dalam sekejap mata. Natalie pun terseret dan terjatuh ke dalam mesin penggilingan tersebut.


Alhasil, gadis kecil itupun terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan tubuh sebelah kanan terluka parah. Tangan dan kaki kanannya hancur, sehingga harus diamputasi. 


Adapun anggota GERSSIH yang hadir pada kesemoatan itu antara lain, Rosmita, Jefrizal, Weny Friaty,  Mardiani, Afrina, Rimet dan Dwi. (fin)

Bagikan:

Komentar