RIAUANTARA.CO | Pekanbaru - Hingga saat ini pelaksanaan APBD Riau di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau, mencapai 71,13 persen. Sementara realisasi keuangan sebesar 65 persen. Disperindag merencanakan penambahan anggaran pada APBD-P 2022 sebesar Rp3 miliar untuk kegiatan pasar murah.
Hal itu disampaikan ketua Komisi II DPRD Riau, Syafrudin Iput usai memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara tertutup saat dikonfirmasi, Senin (19/9/22).
"Sampai 1 September 2022, untuk kegiatan fisik baik belanja modal dan lain-lain, sudah mencapai 71,13 persen. Sementara realisasi keuangan, berada di angka 65 persen dari total nilai APBD Murni Disperindag Rp 74 miliar lebih," ujarnya.
Ia mengatakan, pada APBD Perubahan nanti ada penambahan kegiatan yang ada yakni, pasar murah.
Menurutnya, kegiatan pasar murah tersebut bisa dilaksanakan di 12 kabupaten/kota di Riau.
"Memang ada skala prioritas. Namanya daerah pantauan. Yaitu 3 kabupaten/ kota diantaranya, Dumai, Inhil, dan kota Pekanbaru," tukasnya.
Politisi Gerindra itu mengatakan terkait kegiatan pasar murah tersebut, pihaknya berharap bisa memperjuangkan anggarannya masuk dalam APBD Perubahan 2022 sebesar Rp3 miliar.
Ketika ditanya seperti apa laporan Disperindag terhadap dampak harga bahan pokok di pasaran pasca pengumuman kenaikan harga BBM 3 September lalu, Syafrudin Iput mengakui ada kenaikan tapi pada bahan pokok tertentu saja.
"Yang jelas, informasi pasar harga seputar cabe, bawang merah untuk sementara. Kalau telor dan ayam, itu tekadang naik terkadang turun," tandasnya.
Sementara Kepala Disperindag Riau Taufiq OH yang dicoba diwawancara seputar rencana pasar murah tersebut, memilih kabur dengan berpura-pura menelepon menuju mobil dinasnya. (fin)
Komentar