DPRD Riau Dukung Aspirasi WPR | riauantara.co
|
Menu Close Menu

DPRD Riau Dukung Aspirasi WPR

Rabu, 07 September 2022 | 23:25 WIB


Teks foto: WPR melakukan foto bersama usai berdialog dengan Komisi I DPRD Riau

RIAUANTARA.CO| Pekanbaru - Sharring informasi antara Wartawan Parlemen Riau (WPR) dengan Komisi I DPRD Riau berlangsung akrab penuh rasa persaudaraan. Buktinya, sejumlah aspirasi yang disampaikan Wartawan Parlemen Riau (WPR), direspon positif oleh komisi yang membidangi Pemerintahan dan Hukum tersebut.


Dalam dialog itu, komisi I DPRD Riau menilai topik sharring informasi yang disampaikan WPR kepada komisi I adalah masalah kesejahteraan. 


"Jadi saya tengok koornya itu adalah kesehjateraan. Setelah itu nanti kita punya posko dan mediacenter. Lalu apa alatnya, saya rasa dimulai dari sini. Apapun hasil kita nanti, dikirim ke media, gitu ya", ujar anggota komisi I DPRD Riau DR Mardianto Manan didepan anggota WPR", Rabu (7/9/22).


Menurut politisi asal fraksi PAN itu, disaat komisi I ada rapat,  media bebas masuk. Selain itu soal dilibatkannnya wartawan dalam reses sebagaimana dikatakan ketua komisi I DPRD Riau Edy A Mohd Yatim, itu adalah privacy.


"Reses tadi kata beliau privacy. Kunker saya rasa bisa pak. Daripada saya buat tiktok", ujarnya.


Lebih lanjut mantan pengamat perkotaan itu mengatakan, terkait advertorial, ketimbang diberikan kepada yang lain, ada baiknya berbagi ruang kepada teman-teman wartawan. 


"Kabarnya banyak uangnya tu. Cuma entah kemano duit itu. Ndak tahu pula kemana duit tu. Dulu kalender segodang gajah, kini lah koci pulo.  Jadi media juga kita butuhkan", ucapnya.


Politisi asal fraksi PAN itu mengungkapkan, untuk menciptakan bargaining, wartawan juga perlu mengkritisi termasuk anggota DPRD Riau. 


Menurutnya, adanya ketidaknyamanan wartawan melakukan peliputan, dipicu oleh sikap ketertupan pimpinan. 


"Komisi I terbuka. Komisi lain yang mungkin tertutup", ucap Mardianto tersenyum menyindir koleganya.


Dukungan serupa juga disuarakan oleh anggota Komisi I DPRD Riau Suhaidi. Politisi asal fraksi Gerindra itu menilai wartawan yang ada saat ini sudah ada perampingan. Artinya sudah menunjukkan jati diri.


Ia mengatakan, idealisme wartawan menimbulkan kepahitan bagi parlemen itu sendiri atau sebaliknya.


"Memang macam makan buah simalakama. Dimakan mati bapak, tak dimakan mati emak. Jadi artinya dikulum-kulum ajalah. Terkadang terlalu idealis wartawan, menjadi kepahitan bagi parlemen itu sendiri atau sebaliknya. Jadi disini masih ada konsep pandai-pandai, begitu", ucap politisi yang digadang-gadang bakal maju pada Pilkada Inhil 2024 mendatang.


Ia pun berharap, lewat komisi I DPRD Riau kedepan yang memang ketuanya piawai dalam kewartawanan ini dapat menjadikan WPR ini bersinergi sekaligus harmonisasi sehingga tercipta kesejahteraan.


Hal senada juga diaampaikan anggota komisi I DPRD Riau, Ramos Teddy Sianturi. Politisi asal fraksi Golkar itu berharal kepada ketua komisi I agar aspirasi yang disampaikan WPR dapat dibawa ke Sekwan dan pimpinan DPRD Riau. 


"Saran saya pak ketua, kalau boleh langsung dibawa ke Sekwan dan pimpinan kita. Agar aspirasi yang disampaikan tadi dapat tersalurkan dan dapat diakomodir. Mereka tidak banyak-banyak koq. Ini hanya sebagai harmonisasi saja. Harmonisasi antara kita yang 65 orang dengan teman-teman media. 


Ramos pun yakin bahwa ketika hal ini diusulkan ke dalam Banggar, bisa masuk, tukasnya.


Sebelumnya, ketua Komisi I DPRD Riau Edy A Mohd Yatim mengatakan, untuk mencegah terjadinya peliputan yang tak sehat, wartawan yang ngeposko di DPRD Riau diminta bersatu. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam mengambil kebijakan.


"Saya berharap agar teman-teman bersatu. Kalau tak solid agak susah kita dalam mengambil kebijakan. Nantinya saya minta dibangunkan  mediacenter satu untuk kawan-kawan semua," ujarnya saat membuka dialog dengan Wartawan Parlemen Riau (WPR), Rabu (7/9/22). (fin)

Bagikan:

Komentar