RIAUANTARA.CO | Pekanbaru - Jelang Porprov X Riau di Kuansing, Bukan Sekadar tentang kesiapan tuan rumah, Tak kalah penting, Atlet sebagai peserta juga mendapat perhatian serius, terutama daerah yang menggunakan daerah dari luar kabupaten dan kota untuk mendongkrak prestasi.
Lalu lintas atlet tentu bukan sesuatu yang haram. Dalam setiap perhelatan multi-event olahraga, praktek mutasi atlet kerap dilakukan. Namun tentunya harus sesuai dengan mekanisme dan regulasi yang disepakati bersama terkait proses mutasinya.
Persoalan ini menjadi sorotan utama ketua ikatan pencak silat seluruh Indonesia (IPSI) kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, yang meminta tim keabsahan KONI Riau bisa bekerja secara profesional.
Terkait masalah mutasi atlet yang merundung IPSI Pekanbaru, Zulfahmi juga angkat suara. Menurutnya tim keabsahan dari KONI Riau tidak konsisten. Ada 3 orang atlet pencak silat Pekanbaru yang main didaerah lain, 1 orang bermain untuk daerah Kuantan Singingi dan 2 orang bermain untuk daerah Kampar.
"Terkait dengan keabsahan atlet, kami berharap tim keabsahan atlet KONI Riau untuk dapat mengikuti ketentuan yang berlaku. Kami melihat ada upaya-upaya memaksakan diri untuk memainkan pemain yang tidak memenuhi persyaratan. Ini kita garis bawahi, karena kita ingin taat azas dan aturan-aturan yang sudah ada, dan janga sampai nanti terjadi kekacauan dilapangan," jelas Zulfahmi yang juga Kadispora Pekanbaru.(ril)
Komentar