 |
| Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, melalui Ma’had Al-Jami’ah, baru-baru ini mengadakan Focus Group Discussion (FGD |
Pekanbaru ,riauantara.co | Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, melalui Ma’had Al-Jami’ah, baru-baru ini mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama.” Kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat moderasi beragama di lingkungan akademik, sebagaimana disampaikan oleh Dr. Azni, M.Ag., Kepala Ma’had Al-Jami’ah.
Menurut Dr. Azni, FGD ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam dan solusi berkelanjutan terkait isu-isu keagamaan. “Melibatkan berbagai institusi dan narasumber yang kompeten, diharapkan diskusi ini menghasilkan rekomendasi yang dapat diterapkan untuk memperkuat moderasi beragama,” ujarnya pada Rabu, 26 Juni 2024.
Dr. H. A. Munir, M.A., Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), menambahkan bahwa moderasi beragama adalah kunci keharmonisan dan toleransi di kampus dan masyarakat luas. “Moderasi beragama menciptakan ruang dialog konstruktif dan inklusif bagi semua pihak,” katanya.
FGD ini dihadiri oleh 60 peserta dari berbagai kalangan akademisi dan praktisi, termasuk perwakilan dari institusi pendidikan tinggi lainnya seperti STAI Imam As-Syafi’i, STAI Al-Kifayah, IAI Diniyyah, dan IAI Lukman Edi.
Narasumber utama dalam acara ini adalah Dr. Mailin, M.A., dari UIN Sumatra Utara Medan, yang menyoroti pentingnya pendekatan akademis dalam memahami dan mengimplementasikan moderasi beragama. Dr. Evi Yanti, M.Pd., dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, memberikan perspektif praktis mengenai peran lembaga pendidikan dalam membentuk sikap moderat di kalangan generasi muda.
Melalui FGD ini, UIN Suska Riau berharap dapat menciptakan rekomendasi konkret untuk diimplementasikan oleh berbagai institusi pendidikan tinggi guna memperkuat moderasi beragama. Dr. H. A. Munir menegaskan bahwa acara ini adalah komitmen UIN Suska Riau untuk mendukung moderasi beragama dan berkontribusi positif bagi pembangunan karakter bangsa yang inklusif dan berkeadaban.
sumber : rilis
editor : AB
Komentar