17 Sekolah di Pekanbaru Terpaksa Libur Akibat Banjir | riauantara.co
|
Menu Close Menu

17 Sekolah di Pekanbaru Terpaksa Libur Akibat Banjir

Minggu, 09 Maret 2025 | 08:59 WIB
SDN 166 Pekanbaru, terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar akibat banjir yang merendam bangunan sekolah sejak Kamis (6/3).
Pekanbaru, riauantara.co | Sebanyak 17 sekolah di Kota Pekanbaru terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar akibat banjir yang merendam bangunan sekolah sejak Kamis (6/3). Banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Siak yang menggenangi sejumlah wilayah di kota tersebut.

Sekolah-sekolah yang terdampak banjir meliputi SDN 140 Pekanbaru, SDN 65 Pekanbaru, SDN 120 Pekanbaru, SDN 166 Pekanbaru, dan SDN 179 Pekanbaru. Selain itu, beberapa sekolah menengah juga ikut terdampak, di antaranya SMPN 31 Pekanbaru, SMPN 51 Pekanbaru, SMPN 27 Pekanbaru, SDN 40 Pekanbaru, dan SMPN 38 Pekanbaru.

Tidak hanya itu, sekolah lain seperti SDN 175 Pekanbaru, SDN 171 Pekanbaru, SD IT Al Qudwah Rumbai, TK Riyadul Jannah Rumbai, SDN 91 Pekanbaru, SDN 127 Pekanbaru, serta SDN 103 Pekanbaru juga mengalami hal serupa.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyatakan bahwa keputusan untuk meliburkan sekolah diambil demi keselamatan siswa dan tenaga pengajar.

"Kita meliburkan anak-anak karena banyak dari mereka terpaksa mengungsi akibat banjir," ujar Agung.

Ia juga telah menginstruksikan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk menutup sementara sekolah-sekolah yang terdampak hingga kondisi memungkinkan. Meski ini merupakan awal pembelajaran di bulan Ramadan 1446 H, Agung berharap para siswa tetap bisa belajar dari rumah agar tidak tertinggal pelajaran.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, menjelaskan bahwa banjir yang merendam sebagian besar bangunan sekolah menyebabkan akses menuju ruang kelas menjadi terhambat.

"Para siswa tidak bisa masuk ke area sekolah karena genangan air cukup tinggi. Selain itu, kondisi ini juga bisa membahayakan mereka," ungkap Jamal.

Ia menambahkan bahwa selain genangan air, potensi bahaya lain seperti keberadaan hewan berbahaya, termasuk ular, juga menjadi perhatian. Beberapa akses jalan menuju sekolah pun turut terendam, semakin menyulitkan mobilitas siswa dan guru.

(kmo/is)
Bagikan:

Komentar