![]() |
Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, dalam kunjungan kerjanya di Riau. |
Pekanbaru, riauantara.co | Setelah sekian lama tanpa pengajuan, akhirnya tiga kabupaten di Provinsi Riau, Kuantan Singingi, Pelalawan, dan Rokan Hulu mengambil langkah maju dengan mengusulkan permohonan dana hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) untuk tahun 2025.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi antara Pemerintah Provinsi Riau dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang digelar di Gedung Daerah baru-baru ini. Saat ini, seluruh proposal dari ketiga kabupaten tersebut sedang melewati proses verifikasi, di mana usulan dari Kuantan Singingi sudah memasuki tahap verifikasi lanjutan.
Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, dalam kunjungan kerjanya di Riau, menekankan pentingnya keseriusan pemerintah daerah dalam memanfaatkan peluang ini. Suharyanto mengingatkan bahwa pemerintah pusat telah menyediakan anggaran, dan tinggal bagaimana daerah berinisiatif cepat.
"Kesempatan ini sudah terbuka lebar. Daerah harus segera melengkapi syarat administrasi dan mengajukan permohonan. Jangan sampai kesempatan emas ini lewat begitu saja," tegas Suharyanto.
Ia juga menjelaskan bahwa dana hibah RR tidak hanya digunakan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat bencana, tetapi juga untuk mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap administrasi segera dibereskan, agar dana bisa segera disalurkan dan manfaatnya cepat dirasakan masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Dalam mekanisme pengajuan hibah ini, setiap daerah wajib memenuhi berbagai persyaratan, seperti surat usulan resmi dari kepala daerah, rekomendasi dari gubernur, hasil telaahan dari APBD provinsi, surat keputusan tentang status tanggap darurat, rekap kegiatan, hingga narasi proposal beserta dokumen pendukung lainnya.
Pemerintah pusat optimistis, dengan keseriusan daerah dalam mengajukan hibah, proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Riau akan berlangsung lebih cepat, terarah, dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
Dana hibah ini nantinya akan difokuskan untuk memperbaiki infrastruktur vital, memperkuat pelayanan publik, serta mendorong percepatan pemulihan sosial dan ekonomi di wilayah terdampak.
(cr/kmo)
Komentar