Pekanbaru, riauantara.co | – Momen bersejarah kembali tercipta di lingkungan akademik Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) saat menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma III ke-28 tahun akademik 2024-2025, Sabtu (3/5/2025). Sebanyak 388 mahasiswa resmi dikukuhkan sebagai lulusan dari berbagai program studi, dengan semangat tema "Mewujudkan Generasi Inovatif, Inspiratif, Berdaya Saing dan Mencerahkan Semesta."
Wisuda kali ini terasa lebih spesial dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya karena jumlah lulusan yang signifikan, namun karena hadirnya satu lulusan istimewa yang berhasil meraih predikat akademik tertinggi, yakni Summa Cum Laude.
Thahirudin, lulusan dari Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika, sukses mengukir prestasi luar biasa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99. Capaian ini menjadikannya sebagai mahasiswa pertama sepanjang sejarah Umri yang menerima predikat Summa Cum Laude, yang umumnya diberikan kepada mahasiswa dengan IPK sempurna (4,00) atau mendekatinya.
Rektor Umri, Dr. H. Saidul Amin, menyampaikan apresiasi mendalam atas pencapaian para lulusan, terutama Thahirudin. Dalam sambutannya, ia menyebutkan bahwa dari total 388 lulusan, sebanyak 41 di antaranya meraih predikat Cum Laude, dan yang paling membanggakan adalah hadirnya satu lulusan Summa Cum Laude.
“Kami sangat bersyukur dan bangga, karena pada wisuda kali ini untuk pertama kalinya dalam sejarah UMRI, ada satu mahasiswa yang berhasil meraih predikat Summa Cum Laude. Ini adalah bukti bahwa kualitas akademik UMRI terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Saidul Amin.
Selain itu, ia menambahkan bahwa wisudawan tahun ini berasal dari 8 fakultas dan 21 program studi, termasuk di antaranya 22 wisudawan non-muslim yang turut diwisuda sebagai bentuk keberagaman dan inklusivitas di lingkungan kampus.
Acara ini juga semakin bermakna dengan kehadiran Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Fajar Riza Ul Haq, yang menyampaikan orasi ilmiah. Dalam pidatonya, ia mengingatkan para lulusan bahwa dunia kerja saat ini menuntut kesiapan mental dan kemampuan adaptasi yang tinggi.
“Jangan dibayangkan dunia kerja itu nyaman dan mudah. Yang terpenting adalah siap bekerja dengan totalitas dan dedikasi, apapun profesi yang dijalani. Jangan gengsi, selama halal dan mulia, itu adalah bagian dari proses pembelajaran,” tegasnya.
Fajar Riza juga menyoroti tantangan global, mulai dari kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan hingga dampak perang dagang dunia yang menyebabkan perampingan tenaga kerja. Ia mendorong lulusan untuk terus memperkuat hard skill, soft skill, serta kemampuan berkolaborasi.
Dengan semangat baru dan prestasi yang menginspirasi, UMRI menegaskan komitmennya sebagai kampus yang mencetak lulusan berkualitas, berintegritas, dan siap menghadapi dinamika dunia kerja masa kini.
Komentar