![]() |
Dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Lancang Kuning 2025 yang digelar sejak 1 hingga 14 Mei, sebanyak 169 pelaku kejahatan jalanan berhasil diamankan. |
Pekanbaru, riauantara.co | Dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Lancang Kuning 2025 yang digelar sejak 1 hingga 14 Mei, sebanyak 169 pelaku kejahatan jalanan berhasil diamankan. Operasi besar-besaran ini menjadi bukti keseriusan kepolisian dalam menumpas aksi premanisme yang makin meresahkan warga.
Wakapolda Riau, Brigjen Pol Yossy Kusumo, menegaskan komitmen jajarannya dalam menjaga keamanan di Bumi Lancang Kuning.
"Jangan coba-coba bertindak preman di wilayah hukum kami. Kami akan sikat habis!" tegasnya dalam konferensi pers, Kamis (15/5/2025).
Beragam jenis kejahatan berhasil diungkap, mulai dari pencurian dengan kekerasan, geng motor brutal, penganiayaan berat, hingga penyalahgunaan narkoba dan perdagangan satwa liar.
Dari 169 pelaku, 13 di antaranya masih di bawah umur, sebagian besar pelajar SMA dan SMK. Bahkan, enam perempuan turut terlibat.
"Mereka yang masih anak-anak kini menjalani proses diversi sesuai aturan hukum yang berlaku," ujar Dirreskrimum Kombes Pol Asep Dermawan.
Salah satu kasus paling mencengangkan adalah serangan geng motor dengan 30 kendaraan, menggunakan senjata tajam, airsoft gun, hingga senjata api rakitan. Mereka menyerang warga dan merampas barang seperti ponsel, kamera, dan motor.
Selain itu, polisi juga mengungkap kasus pemerasan, pengancaman, pungli, penggelapan, serta peredaran narkoba. Barang bukti yang diamankan pun cukup mencolok: samurai, pisau, airsoft gun, sabu-sabu, hingga uang hasil kejahatan.
"Operasi ini adalah sinyal tegas bahwa negara hadir dan tak akan membiarkan kejahatan jalanan merajalela di Riau," pungkas Kombes Asep.
Komentar