![]() | |||
Presiden ke 7 RI Joko Widodo dan HM Darmizal MS |
Jakarta, riauantara.co | Ketua Umum Relawan Jokowi for Prabowo-Gibran (ReJO), HM Darmizal MS, menyuarakan dukungannya terhadap wacana Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia menyebut, jika Jokowi menjadi Ketua Umum PSI, hal tersebut akan menandai babak baru politik solidaritas yang inklusif dan berakar kuat pada nilai-nilai kerakyatan.
“Tidak ada yang salah jika Jokowi memimpin PSI. Justru akan menjadi momentum lahirnya politik solidaritas yang sesungguhnya,” ujar Darmizal kepada wartawan, Senin, 19 Mei 2025.
Menurut Darmizal, dunia hari ini membutuhkan solidaritas yang nyata, bukan sekadar simbolik. Hal ini sejalan dengan semangat Bali Democracy Forum tahun 2022 yang menekankan pentingnya solidaritas dalam demokrasi. Berikut sembilan alasan yang ia kemukakan mengapa Jokowi pantas memimpin PSI:
1. Simbol Solidaritas Politik Kerakyatan
Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat melalui gaya blusukan dan kesederhanaannya. Nilai-nilai ini sejalan dengan platform PSI yang mengusung keberpihakan kepada masyarakat bawah.
2. Penolak Demokrasi Simbolik
Dalam lanskap politik yang cenderung simbolik, Jokowi hadir dengan pendekatan pragmatis dan hasil nyata. PSI dapat menjadi medium yang memperkuat politik substansi, bukan hanya seremonial.
3. Regenerasi Politik Bernilai
Dengan posisinya, Jokowi bisa menjadi mentor bagi politisi muda PSI, membentuk jembatan nilai antar generasi yang berakar pada empati dan kepemimpinan autentik.
4. Melampaui Politik Identitas
Jokowi berhasil menunjukkan kepemimpinan yang melintasi sekat identitas. Sinerginya dengan PSI dapat memperkuat narasi politik inklusif yang menolak eksklusivitas kelompok.
5. Pragmatisme Bermoral
Jokowi menjalankan pragmatisme politik yang tidak meninggalkan prinsip. Jika digabungkan dengan visi idealis PSI yang menolak korupsi dan menjunjung transparansi, akan tercipta politik yang progresif namun tetap beretika.
6. Kebijakan Publik Berbasis Solidaritas
Gaya kepemimpinan Jokowi yang membumi menjadi fondasi kuat dalam merumuskan kebijakan yang responsif. PSI bisa melanjutkan dengan platform kebijakan berbasis data yang tetap berpihak pada kelompok rentan.
7. Demokratisasi Ekonomi
Jokowi telah berupaya menghadirkan keadilan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur. PSI dapat mendorong keberlanjutan agenda ini dengan memperluas kesempatan bagi kelompok muda dan termarjinalkan.
8. Politik Berbasis Komunitas
Kekuatan komunitas menjadi modal penting dalam demokrasi. Jokowi paham membangun komunitas sejak menjadi kepala daerah. PSI bisa memperkuatnya dengan jaringan aktivis muda yang dinamis.
9. Kepemimpinan di Era Disrupsi
Jokowi terbukti mampu beradaptasi dalam era digital, meski dengan pendekatan konvensional. PSI dapat membantu menyelaraskan nilai tradisional dengan kecepatan teknologi untuk menghadapi tantangan zaman.
Darmizal menyatakan, jika Jokowi bersedia menakhodai PSI, maka hal itu akan menjadi transformasi besar dalam dunia politik Indonesia. Kolaborasi keduanya berpotensi menciptakan wajah baru demokrasi yang lebih solid, progresif, dan berpihak pada rakyat.
“PSI dan Jokowi bisa menjadi simbol harapan baru bagi demokrasi yang berpijak pada solidaritas, bukan sekadar simbolisme kekuasaan,” pungkasnya.
Komentar