RIAUANTARA.CO | PEKANBARU , -Laboratorium Budaya Siku Keluang di Desa Koto Lamo, Kabupaten Kampar Kiri atau dalam kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling, akan dibangun oleh para seniman pecinta seni dan peduli lingkungan dari Rumah Budaya Riau.
Laboratorium ini diharapkan mampu menjadi sarana komunikasi yang baik untuk meninjau dan melihat apa saja yang terjadi di sana sesuai kebutuhan seniman dan pengunjung.
Menurut Pengurus Sekretariat Rumah Budaya Siku Keluang, Adhari Donora, SSn, MA di Pekanbaru, Jumat (29/3/2019), pengertian sebuah laboratorium adalah suatu tempat sebagai sarana dilakukan kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
"Perbedaannya, laboratorium Budaya Siku Keluang akan dilengkapi ruang pertemuan, tempat menginap, ruang penelitian atau sebagai sarana yang bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan kondisi alam di Rimba Baling," kata Adhari.
Laboratorium ini akan dibangun secara swakelola dari seniman lokal, nasional dan asing, yang peduli terhadap lingkungan dan dijadwalkan April 2019 pembangunan Laboratorium selesai.
Pembangunan laboratorium ini menurut Adahari, seperti dikansir dari Antara, sekaligus untuk mendorong partisipasi masyarakat menjaga adat dan hutan "perawan" serta mendukung pelestarian kawasan Suaka Margasatwa (SM) Bukit Rimbang Bukit Baling yang memiliki luas 141.226,25 hektare itu.
Rimbang Baling dijadikan sebagai Suaka Margasatwa berdasarkan SK Gubernur Kdh Tk I Riau no.KPts.149/V. 1982 pada 21 Juni 1982, sebelumnya kawasan ini dikelola sebagai hak penguasaan Hutan (HPH).
Kawasan ini kaya akan ekosistem sebagai hutan hujan dataran rendah, dan memiliki kekayaan hayati seperti jenis tumbuhan langka seperti mempening, mersawa, kempas, bunga bangkai, mempening, kulim, pulai, kuranji dan lain-lain.
Terdapat 170 jenis burung dan 50 jenis mamalia termasuk tapir, rusa, kukang, siamang, unko, simpai, beruang madu, ajak , kambing hutan serta lima jenis kucing berbagai ukruna, seperti ahrimaua sumatera, manca dahan, kucing emas, kucing hutan dan kucing batu. **/nai
Komentar