Ini Penjelasan Kadiskes Tentang Meninggalnya PDP Covid 19 di RSUD Bengkalis | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Ini Penjelasan Kadiskes Tentang Meninggalnya PDP Covid 19 di RSUD Bengkalis

Jumat, 10 April 2020 | 02:13 WIB

RIAUANTARA.CO | BENGKALIS , -  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) Kabupaten Bengkalis menggelar konferensi pers terkait Orang Dalam Pantauan (ODP) yang  meninggal dunia di RSUD Bengkalis.

Konferensi Pers ini bertempat di Posko Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis di jalan Pertanian, yang dipimpin langsung oleh Kadiskes Kab. Bengkalis Dr. Ersan Saputra, dan didampingi oleh Ketua PN Rudi Ananta Wijaya, SH, MH. Li bersama Kadiskominfotik Johansyah Safri, Rabu malam (8/4/2020).

Kadiskes menerangkan, bahwa pihaknya baru saja selesai melaksanakan pemakaman terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Pemakaman umum Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis.

“Proses pemakaman  ini  dilakukan sesuai Standar Perlakuan Pasien Covid-19 dan dibawah Pengawasan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bengkalis, “terangnya.

Kronologisnya, pada hari Selasa tanggal 7 April 2020 sekitar pukul 19.00 WIB, ODP atas nama Nizam (69thn) dirawat di RSUD Bengkalis.

Selanjutnya, pada hari Rabu tanggal 8 April 2020 pukul 11.00 WIB, ODP tersebut dilakukan Rapid Test dengan hasil terkomfirmasi Positif Covid-19 dan telah dikirim sampel Swab dan naik status sebagai PDP.

Namun hasil sampel Swab belum diterima dari jakarta, bahkan sampel tersebut masih di Pekanbaru, lebih kurang pukul 12.30 WIB, PDP tersebut dinyatakan meninggal oleh Team Medis RSUD Bengkalis.

“Menurut  dr. Ersan lagi, yang bersangkutan tidak pernah dari luar daerah ataupun dari luar negeri yang terpapar covid 19. Namun begitu, keluarga almarhum dan perawat tetap dikarantina,“.

Menurutnya, PDP tersebut sebelum meninggal mengalami batuk-batuk dan sesak nafas, dan hasil rongen, pasien tersebut mengalami TBC.

“Terkait dalam hal ini, diharapkan masyarakat tidak perlu panik, karena meski dari hasil Rapid Test terkomfirmasi Positif Covid-19, namun hasil Swab masih belum kita terima, sehingga hasilnya belum final. Bisa jadi Rapid Test positif tapi Swabnya negatif. oleh karena itu kita tunggu sama-sama hasil Swab nya dari Kementrian Kesehatan di Jakarta, “tutup Ersan.**(Izam/Ra/Adv)
Bagikan:

Komentar