Ciptakan SDM Unggul, Firdaus Tekankan Pentingnya Penguatan Pendidikan Usia Dini | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Ciptakan SDM Unggul, Firdaus Tekankan Pentingnya Penguatan Pendidikan Usia Dini

Kamis, 17 Maret 2022 | 12:37 WIB


RIAUANTARA.CO.  JAKARTA - Bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul Indonesia kedepannya. Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus MT bersama jajarannya sharing informasi bersama dr Muhammad Hasbi selaku Dirjen Paud Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Selasa (15/3/2022) di Jakarta.


Firdaus turut serta membawa guru - guru dan penggerak Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Pekanbaru dalam kunjungan tersebut. Tujuannya untuk menyelaraskan kinerja super tim dalam mengembangkan pendidikan usia dini di Pekanbaru.


Dalam pidatonya, dr Muhammad Hasbi sangat mengapresiasi DR H Firduas MT dan jajarannya karena telah berkomitmen memajukan pendidikan usia dini. Ia mengibaratkan pendidikan usia dini merupakan pondasi kontruksi dalam membangun SDM yang berkualitas.


"Dalam Permendagri terbaru, ada pelayanan minimal dalam membangun pendidikan hak belajar bagi usia dini. Untuk itu kita sebagai pemerintah harus menyelenggarakan, merancang dan memantau pendidikan usia dini," kata Dirjen Paud.


Sementara itu, DR H Firdaus MT juga menekankan pentingnya membangun SDM berkualitas bagi perkembangan bangsa kedepannya "Tahun 2030 mendatang merupakan deadline Indonesia masuk negara maju atau negara berkembang. Jadi kita harus menyiapkan SDM sebagai modal utamanya mulai dari usia dini," kata Wali Kota.


Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam satu dekade terakhir telah mengucurkan 50 persen anggaran daerah untuk membangun SDM. Firdaus menyebutkan ada beberapa bidang yang telah dibenahi dalam membangun SDM, diantaranya pendidikan, kesehatan dan infrastruktur penunjang pendidikan.


Firdaus juga tak menampik adanya segudang permasalahan dalam membangun pendidikan berkualitas bagi usia dini. Untuk itu dirinya, membuka langsung sesi tanya jawab kepada para penggerak pendidikan PAUD di Kota Pekanbaru.


Seperti yang ditanyakan Magdalena SPd selaku pengawas Pendidikan di Kota Pekanbaru yang bertugas di Kecamatan Pekanbaru Kota dan Sail. Dirinya menanyakan perihal permasalahan pengorganisasian pendidikan bagi PAUD baik sentral, area dan kelompok. Ia juga mengeluhkan soal kebijakaan terbarukan bagi pengawas dan pemilik PAUD di Kota Pekanbaru, yang belum dapat dipahami secara sempurna.


Menjawab pertanyaan tersebut, Firdaus menekankan pentinya dalam mencapai tujuan dengan supertim. "Dalam membantu tim yang super, semua anggota tim harus mampu untuk berkontribusi. Filosifi sepeda angin, bagian-bagian dari sepeda kalau kita gunakan sepeda ban yang lama. Semua punya kontribusi sekecil apapun perannya, itu semua adalah penting. Ibu sebagai pengawas, bagaimana mengajak teman-teman untuk bisa berkontribusi dalam sebuah sistem  didalam sebuah tim yang super tadi. Maka untuk kedepan strateginya di ubah ya, sebagai koordinator sebagai pengawas tentu lebih banyak memerankan management," jawabnya.


Sementara untuk  kebijakan pemerintah terbaru mengenai pendidikan usia dini. Firdaus meminta para pemilik dan pengawas PAUD berkonsultasi dengan Kadisdik Kota Pekanbaru. "Kadisdik nanti akan menjelaskan SOP terbaru atau regulasi terbaru yang harus diterapkan," tambahnya.


Orang nomor satu di Pekanbaru ini, juga mengakui Pekanbaru mengalami krisis guru berstatus pegawai negeri, baik tingkat PAUD, SD dan SMP. Hal ini juga menjadi kendala dalam pengembangan pendidikan usia dini di Pekanbaru.


"Hari ini yang pensiun setiap tahunnya, berjumlah sangat besar. Untuk guru lebih dari 150-an orang. Sementara kita hanya mendapat kuota 2 orang saja. Dalam 6 tahun terkahir, guru yang pensiun ada lebih dari seribu orang, tapi penambahan ke kita cuma ada 200 orang. Artinya kita minus, sangat besar. Akhirnya kekurangan guru yang ada disekolah, kita menggunakan tenaga-tenaga dari guru-guru K1, K2 dan komite," sebutnya.


Ditambahkan Firdaus,  didalam pemetaan yang telah usulkan ke Pemerintah Pusat. Pemko Pekanbaru sudah memasukkan penguatan untuk guru negeri dan swasta. Tentunya ditujukan kepada guru - guru yang telah mengambil kebijakan dalam melayani membantu pemerintah.


Firdaus juga sangat mengapresiasi masyarakat Pekanbaru yang telah berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Kota Pekanbaru. "Masyarakat Pekanbaru memang sangat peduli dengan pendidikan dasar. Hal ini ditunjukan dengan 50 persen pelayanan pendidikan untuk tingkat SD dan SMP di Pekanbaru dilakukan oleh masyarakat itu sendiri melalui yayasan dan lembaga pendidikan," ucapnya.(ril)

Bagikan:

Komentar