Pemprov Riau Dukung Yayasan MBIN Kembangkan Industri Lidi Sawit | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pemprov Riau Dukung Yayasan MBIN Kembangkan Industri Lidi Sawit

Kamis, 07 Juli 2022 | 22:16 WIB




RIAUANTARA.CO.| PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau mendukung gerakan Yayasan Melfa Berdaya Insan Negeri (YMBIN) dalam mengembangkan industri lidi kelapa sawit sebagai upaya membangkitkan ekokomi masyarakat Riau.


Gubernur Riau Syamsuar mengungkap industri hilir kelapa sawit sangat baik dikembangkan untuk membantu petani dan usaha kecil untuk mendapatkan pemasukan tambahan.


"Kami mendukung setiap upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat menengah dan kecil," kata Syamsuar.


Sementara itu Ketua YMBIN Fazar Muhardi mengungkap saat ini pihaknya sedang membangun kerjasama dengan sejumlah kelompok tani dan perusahaan perkebunan untuk bersama-sama membangkitkan ekonomi lewat industri lidi sawit.


"Kami juga mengharapkan dukungan dari seluruh pemerintah daerah khususnya Pemprov Riau untuk mewujudkan kemandirian ekonomi daerah di Riau," katanya di Pekanbaru, Kamis (7/7/2022).


Pegembangan industri lidi sawit oleh YMBIN saat ini kata dia melibatkan sejumlah pegiat industri kreatif salah satunya Soffia Seven yang merupakan penerima Anugerah Kalpataru dari dua presiden yakni Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi).


"Ibu Soffia sebagai pembina dalam yayasan ini, kemudian juga ada sejumlah tokoh induatri kreatif lainnya yang bergabung. Mereka nantinya yang akan melakukan pembinaan ke masyarakat," katanya.


Sebelumnya TNI di Korem 031/WB di Pekanbaru, Riau, juga melaunching mesin serut lidi untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Acara itu dihadiri Gubernur Riau Syamsuar.


Gubernur Syansuar mengatakan, mesin serut lidi tersebut tentunya akan bermanfaat bagi usaha kecil dan usaha mikro di desa.


"Alhamdulillah, bersama Dandrem melakukan kegiatan launching pemanfaatan mesin alat untuk serut lidi yang ini merupakan inovasi yang di selenggarakan oleh pak Dandrem dengan Dandim artinya diharapkan bisa digunakan untuk UMKM," kata Syamsuar, di Lapangan Makodim, Rabu (29/6/2022).


Syamsuar mengatakan, mesin serut lidi bisa membantu usaha-usaha kecil dan mikro yang ada di berbagai desa yang ada di Riau ini. Terkhusus bagi daerah penghasil sawit yang bisa dimanfaatkan lidinya.


"Kita ketahui bahwa Riau ini penghasil sawit yang selama ini juga lidi ini hanya digunakan untuk biasa-biasa saja. Namun lidi juga saat ini dibutuhkan oleh beberapa negara," kata dia.


Syamsuar mengatakan, saat ini di beberapa negara membutuhkan lidi, sehingga bahan baku lidi ini menjadi komoditi ekspor.


Untuk itu, pihaknya mengapresiasi TNI yang mengembangkan inovasi dengan membuat mesin ini, sekaligus juga mesin ini dapat dimanfaatkan kepada UMKM yang ada di berbagai daerah di Provinsi Riau.


Syamsuar berharap mesin serut lidi ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia juga berharap inovasi yang telah dibuat ini tidak hanya sampai di sini, namun kedepannya untuk terus di tambah lagi.


"Semoga dengan mesin serut lidi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita di Riau," kata dia.


BI Dukung


Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Muhammad Job Kurniawan menghadiri diseminasi pengembangan proyek dan usaha berbasis kelapa sawit, yang telah berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Rabu (6/7/2022).


Dia mengucapkan, apresiasi kepada BI Perwakilan Riau telah menggelar diseminasi terkait pengembangan produk berbasis kelapa sawit yang ada di Provinsi Riau ini.


Menurutnya, untuk pengembangan produk kelapa sawit ini, diperlukan langkah nyata antara pemerintah, swasta dan masyarakat.


"Bagaimana ini harus menjadi hal yang nyata di bawah satu komando sehingga adanya hilirisasi kelapa sawit di Provinsi Riau," katanya.


Job Kurniawan mengungkapkan, bahwa dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga mendorong terkait hilirisasi kelapa sawit ini. Menurutnya, dari sisi pemerintah perlu membahas lebih lanjut dan konkret terkait rencana apa yang diperlukan untuk pengembangan hilirisasi khususnya kelapa sawit di Provinsi Riau.


"Setelah melakukan seminar, kita juga perlu kawal hal ini bagaimana bisa terealisasikan," lanjutnya.


Ia berharap, melalui seminar atau diseminasi terkait pengembangan produk dan usaha berbasis kelapa sawit seperti ini, rencana mengenai hilirisasi kelapa sawit kedepan dapat terealisasi.


Selain itu, pihaknya juga akan mengkaji lebih dalam alasan para investor belum berminat untuk berinvestasi dibagikan hilirisasi sawit ini. Dengan begitu, Riau tidak ekspor CPO saja, akan tetapi banyak produk turunan sawit lainya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.


"Ini langkah yang perlu kita kaji lebih dalam, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena penurunan kelapa sawit tidak hanya CPO tapi banyak lagi turunan," kata dia. (rls)

Bagikan:

Komentar