PEKANBARU, riauantara.co | – Sebanyak 387 mahasiswa dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau (Poltekkes Riau) diterjunkan ke Kecamatan Kulim dalam rangka Praktek Kerja Nyata (PKN) Terpadu. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengedukasi masyarakat seputar pentingnya menjaga kesehatan jantung.
Hal ini disampaikan oleh Plt Staf Ahli Wali Kota Pekanbaru Bidang SDM, Syamsuir, SH, saat membuka kegiatan PKN Terpadu berbasis Interprofessional Education Collaborative Practice (IPE-CP) di halaman Kantor Camat Kulim, Kamis (24/4/2025).
PKN ini terfokus di Kelurahan Pebatuan, di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tenayan Raya Rawat Inap, dan akan berlangsung selama 21 hari, dari 24 April hingga 14 Mei 2025.
"PKN ini adalah ajang mengasah kemampuan mahasiswa dari teori ke praktik langsung di lapangan. Kami berharap mahasiswa tetap menjaga integritas, karena itu modal penting bersaing di dunia kerja," kata Syamsuir.
Ia menekankan bahwa fokus utama PKN kali ini adalah edukasi kesehatan jantung, dengan mengusung tema: "Optimalisasi Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan Jantung".
Camat Kulim, Fajri Adha, S.STP., M.Si, turut memberikan pesan kepada para mahasiswa untuk mampu berbaur dengan masyarakat yang sangat beragam.
“Jaga sopan santun dan komunikasi, jangan bawa ego dari daerah asal. Warga Kulim berasal dari berbagai latar belakang, jadi mahasiswa harus tampil ramah dan membaur,” ujarnya.
Kepala UPTD Puskesmas Tenayan Raya Rawat Inap, Nel Afni, S.KM., M.KM., menyambut baik kehadiran para mahasiswa. Ia berharap kehadiran mereka bisa menjawab permasalahan kesehatan di Pebatuan, tak hanya penyakit jantung, tetapi juga kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tengah meningkat.
"Kami ingin program satu kader Jumantik satu rumah kembali diaktifkan oleh mahasiswa, agar kesadaran masyarakat dalam mencegah penyakit juga meningkat,” jelas Afni.
Direktur Poltekkes Riau, Rully Hevrialni, menjelaskan bahwa mahasiswa telah dibagi ke dalam 39 kelompok, masing-masing didampingi dosen pembimbing dan ditempatkan di 10 RW di Kelurahan Pebatuan.
“Para mahasiswa tinggal langsung di rumah warga, agar terjalin koneksi sosial dan emosional yang mendalam. Dengan pendekatan ini, kami yakin proses edukasi kesehatan akan lebih efektif, terutama terkait penyakit jantung,” tutup Rully.
Komentar