![]() |
Kapolda Riau, Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, resmi membuka pelatihan gelombang pertama Tim RAGA (Rabu Anti Geng dan Anarkisme), Senin pagi (19/5) |
Pekanbaru, riauantara.co | Dalam upaya tegas memberantas premanisme dan tindakan anarkis di wilayah hukumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Riau secara resmi membuka pelatihan gelombang pertama Tim RAGA (Rabu Anti Geng dan Anarkisme), Senin pagi (19/5), di Lapangan Hijau Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau.
Kapolda Riau, Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, memimpin langsung upacara pembukaan pelatihan tersebut. Didampingi Wakapolda Riau Brigjen Pol Jossy Kusumo, Irwasda, dan sejumlah pejabat utama Polda, kehadiran mereka menandai betapa seriusnya langkah Polda Riau dalam membentuk satuan elit penanggulangan aksi preman dan kekerasan jalanan.
Sebanyak 208 personel pilihan turut ambil bagian dalam pelatihan perdana ini. Sementara itu, 154 personel lainnya akan mengikuti pelatihan serupa pada gelombang kedua. Langkah ini menandai komitmen berkelanjutan institusi kepolisian dalam memperkuat lini depan penegakan hukum yang responsif dan profesional.
Dalam sambutannya, Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan pesan yang tajam dan inspiratif. Ia menekankan bahwa pembentukan Tim RAGA adalah wujud nyata perhatian Kapolri terhadap meningkatnya keresahan publik atas aksi-aksi premanisme yang meresahkan.
"Tim ini dibentuk sebagai jawaban dari amanat Kapolri. Tidak ada ruang bagi preman di negeri ini. Kita harus hadir dan menjadi solusi," tegas Kapolda dengan semangat.
Lebih lanjut, Irjen Herry menyampaikan harapannya agar seluruh peserta benar-benar menyerap ilmu dan keterampilan yang diberikan selama pelatihan, baik dalam hal kemampuan teknis, taktis, hingga mentalitas sebagai penegak hukum yang humanis namun tegas.
"Kalau masih ada satu warga Riau yang merasa tidak aman, maka kita semua belum berhasil," ujarnya lugas, menyiratkan standar tinggi yang harus dijaga Tim RAGA dalam menjalankan tugasnya.
Pelatihan Tim RAGA dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kerusuhan atau tindak kriminal geng, tetapi juga sebagai ajang membentuk karakter aparat yang loyal, profesional, dan berintegritas. Evaluasi berkala pun akan dilakukan untuk memastikan efektivitas dan ketangguhan tim ini dalam setiap penugasan.
Mengakhiri sambutannya, Kapolda mengingatkan seluruh peserta untuk senantiasa menjunjung tinggi moto Polda Riau: "Lindungi Tuah dan Menjaga Marwah." Moto tersebut, kata beliau, harus menjadi kompas moral bagi setiap anggota Tim RAGA dalam bertugas melindungi masyarakat sekaligus menjaga marwah Polri di Bumi Lancang Kuning.
(km/tri)
Komentar