![]() |
Tangis haru tak terbendung dari keluarga almarhum Alin Surep saat menerima santunan kematian. |
Rohil, riauantara.co | Tangis haru tak terbendung dari keluarga almarhum Alin Surep saat menerima santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan. Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Rokan Hilir, H. Bistamam, sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga pekerja rentan yang ditinggalkan tulang punggungnya.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada Ibu Karmila Sari. Uang santunan ini sangat membantu kebutuhan kami sehari-hari," ucap ahli waris almarhum dengan suara bergetar, setelah menerima bantuan sebesar Rp42 juta dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Dumai.
Suami dari penerima santunan semasa hidup dikenal sebagai petani yang menjadi satu-satunya penopang ekonomi keluarga. Tak heran, santunan tersebut terasa begitu berarti bagi keluarganya.
Selain keluarga Alin Surep, empat ahli waris lainnya juga menerima santunan serupa, yang secara simbolis diserahkan oleh Bupati H. Bistamam dalam sebuah acara resmi di Kabupaten Rokan Hilir. Turut hadir dalam acara tersebut, Pj Sekda Rohil Drs. Ferry H. Parya, anggota DPR RI Dr. Hj. Karmila Sari, serta Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Dumai, Dina Khairina.
Menurut Bupati Bistamam, program ini merupakan bagian dari upaya nyata untuk membantu masyarakat ekonomi lemah, terutama para pekerja rentan yang terdaftar dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Ia juga mengapresiasi kontribusi nyata dari Dr. Hj. Karmila Sari, yang sejak menjabat di DPRD Riau telah mendorong agar program ini dapat berjalan melalui alokasi APBD Provinsi Riau.
"Ini program yang benar-benar menyentuh rakyat kecil. Kehilangan tulang punggung keluarga bukan hanya duka, tapi juga persoalan ekonomi. Dengan santunan ini, setidaknya bisa sedikit meringankan beban mereka," ungkap Bistamam.
Dina Khairina, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Dumai, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi antara BPJS dan Pemprov Riau, dengan dukungan aspirasi dari Karmila Sari.
Tahun ini saja, sekitar 1.500 pekerja rentan di Rokan Hilir telah didaftarkan, dan iurannya ditanggung melalui APBD. Program tersebut dipastikan berlanjut hingga tahun 2025.
"Sudah ada 23 pekerja rentan yang wafat sepanjang 2024 di Provinsi Riau. Jika dikalikan dengan nilai santunan, totalnya sudah lebih dari Rp1 miliar yang disalurkan," ujar Dina.
Ia berharap program ini terus berlanjut dan semakin diperluas, termasuk oleh pemerintah kabupaten, agar semakin banyak pekerja rentan yang terlindungi secara sosial dan ekonominya.
(rd/tri)
Komentar