Hari Ketiga Pencarian Nelayan Hilang Diterkam Buaya di Sungai Rokan | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Hari Ketiga Pencarian Nelayan Hilang Diterkam Buaya di Sungai Rokan

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:28 WIB
Hingga Selasa (29/7), upaya pencarian memasuki hari ketiga sejak peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu (26/7) lalu.
Rokan Hilir, riauantara.co | Seorang nelayan bernama Tarmisi, atau akrab disapa Sari (39), dilaporkan hilang setelah diduga diserang buaya di Sungai Rokan, tepatnya di kawasan Batu 8, Kepenghuluan Labuhan Tangga Hilir, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir.

Hingga Selasa (29/7), upaya pencarian memasuki hari ketiga sejak peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu (26/7) lalu.

Kabar hilangnya Tarmisi pertama kali diterima oleh Kantor SAR Pekanbaru dari Ketua RT setempat, Nasrudi, sekitar pukul 17.20 WIB, tak lama setelah kejadian dilaporkan warga.

Menindaklanjuti laporan itu, enam personel dari Unit Siaga SAR Rokan Hilir segera diterjunkan ke lokasi menggunakan Kapal KN 402 Rohil. Mereka tiba di titik koordinat 2°4'11"N 100°50'46"E sekitar pukul 18.00 WIB dan langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulai pencarian.

Namun, karena pencarian berlangsung menjelang malam dan kondisi penerangan tidak memungkinkan, operasi dihentikan sementara pada pukul 19.05 WIB dan dijadwalkan dilanjutkan keesokan paginya.

Pencarian hari kedua, Minggu (27/7), dimulai pukul 07.00 WIB. Tim gabungan melakukan briefing sebelum menyisir sungai sejauh 3 nautical mile (NM) ke arah hulu dan hilir. Meski telah menjelajah hingga sore hari, keberadaan korban masih belum diketahui.

Pencarian kembali dilanjutkan pada Senin (28/7) dengan memperluas cakupan area menjadi 5 NM ke arah hilir. Namun, hasilnya tetap nihil.

"Hingga hari ketiga ini, korban belum juga ditemukan. Kami terus mengerahkan segala daya dan upaya, bersama unsur gabungan yang melibatkan TNI, Polri, BPBD, perangkat desa, dan warga sekitar," ujar Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Budi Cahyadi SSos.

Pada hari ketiga pencarian, tim melakukan penyisiran lebih intensif, menyusuri sungai sejauh 6 NM ke arah hulu dan hilir. Selain menggunakan perahu milik nelayan setempat, pencarian juga dilakukan lewat jalur darat di sepanjang tepian sungai.

"Harapan kami tetap sama: semoga korban segera ditemukan. Kami terus bekerja keras dan tak akan menyerah," tutup Budi.

(kmo/rd)
Bagikan:

Komentar